Ahmad Maliki Pasha
Jual koran keliling kota
Kepala pusing jadinya linglung
Kalau diingat ada katanya,
“Merdeka itu mahal, Bung!”
Ahmad Maliki Pasha
Jual koran keliling kota
Kepala pusing jadinya linglung
Kalau diingat ada katanya,
“Merdeka itu mahal, Bung!”
PAHLAWAN KEMERDEKAAN
KARYA : ADITYA ARIFANDA
Manusia yang rela merelakan seluruh tenaga
Rela kehilangan harta dan keluarga
Rela kehilangan semua yang dimiliki
Bahkan kehilangan nyawa demi membela negeri Indonesia
Buat yang lagi lihat blog kita dan mau lihat lebih banyak, di bagian bawah ada tulisan “Postingan Lama” yang apabila dipencet akan memuat lebih banyak karya kita yang terdahulu, lho! Yuk lihat keseruannya 🤗
NEGERIKU
KARYA : EVA SETIANA RAHMADANI
Aku tidak suka dengan warna merah
Tapi kalau digabung dengan warna putih aku suka
Karena itu bendera negeriku
Disitulah aku dilahirkan
Disitu juga aku susah dan bahagia
Apapun yang terjadi
Dia tetap negeriku
Selamat ulang tahun negaraku
Jayalah Indonesia
Fika Muliani
Bertahun tahun bangsa ini di jajah
Para pahlawan berjuang tanpa kenal lelah
Rela tinggalkan keluarga
Demi Indonesia tercinta
Dentuman keras senapan di pendengaran
Isak tangis yang pilu
Isi kepala ku yang tadi nya berisik
Kini sayu dan lirih
Semua pengorbanan mereka tak sia-sia
Negri ini telah merdeka
Tujuh puluh tujuh tahun berlalu
Tepat pukul sepuluh
Beramai-ramai
Berkumpul jadi satu
Berkibarlah Merah Putihku
Membentang luas ke langit biru
Merahmu cahaya semangatku
Putihmu pelita jiwaku
Tak akan ada yang berani menodaimu
Tak akan ada yang berani menghinamu
Tak akan ada yang berani menghancurkanmu
Karena seluruh nusantara ini menjagamu
Jiwa patriotku
Jiwa nasionalis kami semua
Bersatu padu
Tak terbatas ruang dan waktu
Untuk melindungimu
Nur Kalyca
Roby Kurniawan
Banyak semut di atas papan
Sedang makan gula-gula
Selamat menyambut Hari Kemerdekaan
Katakan merdeka sekarang juga
ke pasar beli markisa
belinya naik kendaraan
Kobarkan semangat anak bangsa
demi sebuah kemerdekaan
Ghina Hasna Zhafira
Indonesiaku
Ghina Hasna Zafira
pergi ke sekolah jalan kaki
sampai di sekolah belajar biologi
meski hatimu ada yang isi
tapi dirgahayu selalu di hati
Ahmad Rifky Jailani
Malam dingin kepingin jamu
Tak dituruti kepayang rasa kepala
Selamat hari merdeka negaraku
Teruslah maju dan berjaya
Gerad Muhammad Sulaiman
Di sungai ada seekor buaya
Sedang bersiaga mencari mangsa
Segala persatuan wajib dijaga
Demi menjaga Indonesia merdeka
Pahlawanku
Damir Husniyawan
Tak bisa di timbang seberapa besar jasa jasamu untuk bumi pertiwi
Bagaimana bisa aku membalas jasa jasamu
Engkau rela berjuang berlumuran darah
Agar kami anak cucumu merasakan hasil perjuanganmu
Engkau adalah patriot dalam hati kami
(Pahlawanku)
Yuzril Izha Mahendra
Ku kira dia binatang rusa
Mencari madu di belantara
Kita bela nusa dan bangsa
Tanah airaku Indonesia
Muhammad Prasetyo
Jalan-jalan keliling Asia
Mengenal banyak ragam budaya
Jangan mengaku anak Indonesia
Jika tidak menjaga budaya bangsa.
PUISI BELA NEGARA
Pigo Sahriandi
Kabar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jika serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah
Melayang Meraka dengan gagah berani
Berperang menebas ketidakadilan
Walau penuh rintangan agar tak ada
Lagi rakyat yang terkekang
Muhammad Ikhsan Maulana
Anak SD lomba makan kerupuk
Kerupuknya sungguh tak ada rasa
Cintaku tak akan pernah rapuh
Untuk Indonesia tercinta
MERDEKA NEGERIKU
Indonesia negara kita,
Tempat pemuda-pemudi Nusantara berkarya
Negara luarpun menggigil gila,
Melihat hebatnya Indonesia raya merdeka
Nusantara bersorak Sorai,
Menggema ke seluruh penjuru negeri,
Meraih hakikat kemerdekaan sejati
Menatap indah sang bumi Pertiwi
Merdekalah negeriku
Jiwa negeri bersatu padu
Tetap bangkit walau berjuta liku
Abadi Indonesia tanpa jeda kita melaju
Dea lova Anggrieni
HAPPY INDEPENDENCE DAY INDONESIA
77th years of Indonesia
“I hope Indonesia is country advanced in the world, improve nasionalism patriotism, succes in the future and also can be inspiration and motivation for other countries”.
i’m really proud of Indonesia
so much
Yola Riska Yuliandari
Regia Diandra Fadhila
Syairnya bagus karya ternama
Mau dibeli mahal pula harganya
Jangan sampai lupa diri, lupa jasa
Tanpa pahlawan bangsa, kita bukan apa-apa
Muhammad Fairuz Nadhir Amrullah
MERDEKA
Perjuangan pahlawan sangatlah sulit, mereka berjuang dengan rasa semangat untuk merebut keadilan, nyawa menjadi taruhan bahkan tidak memperdulikan dirinya hanya untuk membela ibu pertiwi. Tumpahan darah mencucur dari tubuh yang mulai melemah, namun mereka tetap semangat, berjuang untuk ibu pertiwi hingga akhir hayat sampai kata MERDEKA berkumandang diseluruh Indonesia. MERDEKA UNTUK PERTIWI
Regia Diandra Fadhila
Atap rumah bentuk segitiga
Jumlah atapnya ada empat
Tak ada artinya berjuang merdeka
Apabila bangsanya tak kenal hormat
Regia Diandra Fadhila
Regia Diandra Fadhila
Sejarah singkat kemerdekaan indonesia
Latifa Nur Fikri Putri Wahyudi
Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta.
Peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi kemerdekaan dialami para tokoh kemerdekaan, mulai dari peristiwa jepang yang mengaku kalah pada sekutu, peristiwa rengasdengklok, juga hingga proklamasi kemerdekaan indonesia
Tunduknya Jepang dengan sekutu
Kota Hiroshima di Jepang luluh lantak akibat bom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945.
Tiga hari setelah bom dijatuhkan di Kota Hiroshima, Amerika Serikat juga menjatuhkan bom di Kota Nagasaki, Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945.
kemudian jepang mengakui kekalahan para sekutu akibat dua peristiwa tersebut juga menandai berakhirnya perang dunia ke II.
Peristiwa Rengasdengklok
Pada saat itu Soekarno menolak permintaan deklarasi kemerdekaan saat karena menunggu keputusan Jepang.
Pasalnya, Jepang telah berjanji untuk memberikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945.
Tetapi di karenakan adanya perbedaan pendapat tersebut memaksa golongan muda untuk mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang.
Dan kemudian Achmad Soebardjo akhirnya berjanji bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya yakni 17 Agustus 1945.
Dengan perjanjian itu, Soekarno dan Hatta pun akhirnya dibawa kembali ke Jakarta.
Perumusan teks Proklamasi
Setelah rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta.
Soekarno dan Hatta kemudian menemui Jenderal Nishimura dengan tujuan menanyakan pendapatnya mengenai proklamasi kemerdekaan tersebut namun, karena tidak ada kesepakatan, kedua tokoh itu pun akhirnya memutuskan untuk membuat naskah proklamasi.
Lalu kemudian Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun teks proklamasi.
Rumah Laksamana Maeda menjadi saksi singkat kemerdekaan Indonesia yang dianggap aman dari ancaman militer Jepang.
Rumusan teks proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno lalu diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan penulisan.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Setelah proklamasi di tulis, Soekarno mengusulkan untuk membacakan Proklamasi di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta.
proklamasi tersebut akan di bacakan pukul 10.00 WIB, Bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati, sedangkan pengibar bendera dilakukan oleh Latief Hendraningrat, S. Suhud, dan Trimurti.
Pada 17 Agustus 1945 Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun dibacakan.
Pembacaan Proklamasi dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih.
Berikut teks Proklamasi kemerdekaan indonesia :
“ Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan
kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta. “
"KERJA SAMA MEMBUAHKAN HASIL YANG BAIK"
Oleh : Wilda Aulia Innabila
Lara sering di panggil Ara,gadis cantik yang memiliki sifat sombong, sehingga membuat orang-orang disekitar enggan untuk berteman dengan nya, kecuali Sari dan Dodo adalah sahabat Lara dari kecil. Memiliki sifat terbalik dengan Cika. Cika adalah gadis ceria yang selalu ramah pada teman-teman nya. Mereka adalah teman sekelas yang berada pada kelas XI.
Ketika di kelas X, Lara menjadi ketua kelas dan di gantikan oleh Cika saat di kelas XI. Itu pun membuat Lara berpikir bahwa Cika selalu merebut peran nya di kelas yaitu menjadi ketua kelas.
Di pagi hari,tepat pada saat Lara masuk ke kelas berpapasan dengan Cika. Cika pun berpikir untuk menyapa Lara.
"Hi Lara" ucap nya.
Seperti biasa Lara tidak menjawab sapaan dari Cika dan Lara langsung duduk di tempat duduk nya, melihat itu pun Cika duduk di tempat duduk nya juga. Lalu Sari dan Dodo menghampiri Lara.
"Mengapa kamu gak menyapa balik Cika?" ucap Sari dengan bingung nya.
"Ya seterah aku aja lah" ucap Lara dengan sombongnya.
"Iya serah kamu aja" ucap Dodo.
"Ohh iya aku baru ingat, kemarin Ibu guru menyuruh aku untuk memilih orang-orang yang ingin ikut lomba Tarik Tambang" ucap Cika.
Beberapa menit kemudian....
"siapa yang ingin mengikuti lomba tarik tambang?" ucap Cika dengan teriak nya.
"Ayo ikut!! Lara kamu kan pernah mengikuti lomba tarik tambang dan pernah mendapat juara tahun lalu." ucap Sari dengan semangat nya.
"Gak mau" sahutnya.
"Yah...." ucap Sari.
Sari dan Dodo mendaftar kan diri mereka untuk mengikuti lomba Tarik Tambang dan begitu juga teman-teman lainnya.
"Sebenarnya ini sisa 1 orang,siapa lagi yang ingin mengikuti lomba tarik tambang?" ucap Cika
"Ayoo ikut aja Lara!!!" kata teman-teman nya.
Akhirnya pun, Lara mengikuti lomba tarik tambang, dengan terpaksa karena ia tau bahwa Cika menjadi ketua tim dalam lomba tersebut.
Keesokan harinya, pada saat jam istirahat pertama kebetulan hanya ada Lara dan Cika di dalam kelas. Lalu Cika menghampiri Lara.
"Hi Lara,kita harus kerja sama ya untuk memenangkan perlombaan nya,kita kan satu tim." ucap nya.
Sekejap terdiam,lalu Lara menjawab.
"Iya kamu benar sekali, kita harus bersatu untuk tujuan bersama".
Lara berpikir mengapa selalu bertengkar, lebih baik berteman.
"Wah... kita bisa menjadi teman baik" ucap Cika dengan semangatnya.
"Iya, kenapa tidak" ucap Lara.
istirahat yang kedua...
Di kelas teman-teman Lara bingung dengan sikap Lara dan Cika,mereka berteman dengan akrabnya.
"Apa yang terjadi pada mereka" ucap Sari dengan bingung nya.
"Iya kenapa ya" kata Dodo.
Dan hari perlombaan pun tiba
Pada saat jam 08.00
"Semangat!!" ucap Lara.
"Iya semangat" ucap Cika.
1,2,3 mulai... Ucap Wasit
Mereka dengan semangat mengikuti lomba tersebut.
"Tarik ayo ......" ucap mereka dengan semangat nya.
"Yayyy kita menang" ucap Lara dengan senangnya.
"Yayyy" teriakan lainnya.
"Akhirnya kita menang, terima kasih Lara kamu ingin mengikuti lomba ini dan mau bekerja sama". ucap Cika dengan senangnya.
"Iya sama sama, sekarang aku sadar bahwa kerja sama akan membuat hasil yang baik" ucap Lara.
Teman-teman mengucapkan selamat pada Lara dan Cika.
Mereka pun berteman selayaknya sahabat yang lama berteman.
Adidaya
Karya: Maydina Rahmadani
Bangsa ini
Negri ini
Sabang sampai Merauke Indonesia
Miliku Milikmu Milik kita bersama
Satu
Dalam Buku Bhinneka Tunggal Ika
Oi pemuda Nusantara
Merdeka bukan tujuan akhir kita
Wujudkan perdamaian cita-cita bangsa
Kan ada masa nya kita lawan bangsa
Junjung keadilan bangsa
Tak perlu kau takut
Tujuan mu ada di depan bukan di belakang
Mengenang masa lalu suram
Satukan lagi Negri Bung Karno
Perjuangkan cita-cita kuno
Railah mimpi
Motivasi tanpa aksi hanyalah halusinasi
Korbankan muda mu untuk pertiwi
Sejahterakan negri
Berantas korupsi
Hentikan sara kolusi
Tegakkan hak asasi
Wahai putra putri pertiwi
Semangat jiwa masih membara
Mari satukan Adidaya yang perlahan apadaya
Sampit, Oktober 2021
Juang Telah Berujung
Bermerdekalah negara kesatuanku
Berbahagialah rakyat majemuk-ku
Perjuangan yang disangka
Takkan ada usainya
Telah berujung merdeka
Tak perlu janji
Hanya perlu i’tikad berani
Tak perlu sebab
Hanya perlu tanggung jawab
Jasanya tak terbalaskan
Tersisa hasil jerih payahnya
Mereka hanya ingin diteruskan perjuangannya
Tak perlu berlumur darah dan hilang nyawa
Mereka hanya ingin dihargai
Karena merdekanya harga mati
Indonesia bertanah surga
Indonesia berjiwa sejahtera
Binasalah penindas negeri
Jayalah bumi pertiwi
Jum’at, 12 Agustus 2022
Regia Diandra Fadhila
Ahmad Maliki Pasha Jual koran keliling kota Kepala pusing jadinya linglung Kalau diingat ada katanya, “Merdeka itu mahal, Bung!”